Kehadiran anak dalam rumah tangga muslim merupakan
nikmat yang besar dari Allah Ta’ala. Namun, sebagian orang ada yang
lebih mendambakan kehadiran anak laki-laki daripada anak perempuan. Anak
laki-laki dianggap lebih mulia daripada anak perempuan. Mereka bangga dan
bergembira tatakala dikaruniai anak laki-laki. Sebaliknya, bagi sebagian orang
kehadiran anak perempuan merupakan aib dan dianggap bencana. Mereka sedih dan
kecewa jika dikaruniai anak perempuan. Padahal kehadiran anak perempuan juga
termasuk nikmat dari Allah. Bahkan Islam secara khusus menjelaskan tentang
keutamaan anak perempuan dan ganjaran bagi orangtua yang memelihara dan
mendidik anak-anak perempuan mereka.
Pertama. Hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا
فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ
فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا
وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ
عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ
-صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ
إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »
“Ada seorang wanita yang datang menemuiku
dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku
tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma
tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi
dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut
memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi
kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa
yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka,
maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api
neraka” (H.R Muslim 2629)
Kedua. Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا
فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً
وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا
فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى
شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ
أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ
»
“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan
membawa dua anak perempuannya, lalu aku memberinya tiga buah kurma.
Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu
kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua
anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula
hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku
takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita
tadi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga
dan membebaskannya dari neraka” (H.R
Muslim 2630)Ketiga. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan
hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin
Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)Faedah Hadits
Hadits-hadits di atas mengandung beberapa faedah :
1. Hadits-hadits di atas menunjukkan keutamaan anak-anak perempuan dalam agama Islam. Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Hadits-hadits di atas menunjukkan keutamaan berbuat baik kepada anak-anak perempuan, memberi nafkah kepada mereka, serta bersabar dalam mengurus seluruh urusan mereka“
2. Anak perempuan merupakan ujian bagi orangtua. Sebagian orang tidak suka dengan kehadiran anak perempuan dan sangat bergembira ketika memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu kehadiran anak-anak perempuan dianggap sebagai ujian. Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Anak perempuan disebut sebgai ibtilaa’ (ujian) karena umumnya manusia tidak menyukai mereka”. Hal ini juga sebagaimana Allah Ta’ala firmankan :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ
مُسْوَدّاً وَهُوَ كَظِيمٌ يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ
أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاء مَا
يَحْكُمُونَ
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi
kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan
dia sangat marah , Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan
buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya
dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah
(hidup-hidup) ? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu “ (An Nahl:58)
3. Yang dimaksud mengayomi anak perempuan adalah
menunaikan hak-hak mereka seperti makan, pakaian, pendidikan, dan lain-lain.
Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud (عَالَ)
adalah menunaikan hak-hak dengan menafkahi dan mendidik mereka serta memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang lainnya”.4. Terdapat ganjaran yang besar bagi orangtua yang mengayomi anak perempuan mereka, berupa nikmat surga, terhalangi dari siksa api neraka, dan kedekatan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhirat.
Saudaraku, lihatlah bagaimana Islam memuliakan anak perempuan dan memberi ganjaran khusus bagi orang tua yang mau mengayomi anak-anak perempuan mereka. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita keturunan yang shalih dan shalihah. Wallahul musta’an.
Referensi : Syarh Shahih Muslim, Imam An An Nawawi rahimahullah.
Penulis : dr. Adika M.
Artikel Muslim.Or.Id
Dicopas dari: http://muslim.or.id/keluarga/ganjaran-memelihara-dan-mendidik-anak-perempuan.html